Fly with your imajination

Saturday, October 20, 2018

CIDAHA - Kehilangan

SEBELUMNYA SELANJUTNYA

CERPEN

CIDAHA - CINTA DALAM HATI
Dalam Diam Ada Cinta Yang Terajut

by

MICKEY139

****


****

Bagian 5 : Kehilangan

Dua bulan berlalu, Layla sudah kembali pada keadaannya semula. Dia bisa tersenyum tanpa beban, dia bisa leluasa mengeluarkan ekspresinya tanpa ragu. Namun, aku malah tidak pernah melihat Reza.

Laki-laki itu benar-benar seolah menghilang. Tidak ada kabar yang kudengar dari gosip pun ketika melihat teman-teman dekatnya yang berlalu lalang di sekitar kampus, dia tak sekali pun tampak kelihatan di antara mereka.

Aku pernah bertanya pada Layla tentang laki-laki itu, namun ia sendiri pun tidak tahu tentang keberadaannya. Ia juga tidak berani bertanya pada teman-temannya, karena masalah Layla dan Reza sudah pasti diketahui oleh teman-teman Reza, dan otomatis mereka pasti tidak akan memberitahukan tentang keberadaan Reza.

Namun, ada satu hal yang sampai kini membuatku penasaran adalah ekpresi Reza ketika terakhir kali kami bertemu di perpustakaan beberapa waktu lalu. Ia tampak tertekan dan kata-kata terakhir yang ia ucapkan sebelum kami berpisah. Kata-kata itu begitu ambigu dan aku tidak tahu bagaimana penafsirannya.

Dia tahu kalau aku berbohong. Lalu kebongan apa yang ia ketahui?

Aku menghindarinya? Membencinya? Atau mencintainya dalam kediamanku?

Entahlah. Banyak makna yang tersirat dalam kalimat ambigu itu.



"Jadi bagaimana tugas akhirmu?"

Aku tersentak ketika Layla tiba-tiba sudah duduk di sampingku. Buku yang tadi kubaca masih pada halaman yang sama. Tidak berpindah pun bergerak karena udara yang masuk dari sela-sela kusen jendela hanya berhembus pela.

"Sudah hampir rampung." sahutku.

"Syukurlah." ucapnya lantas tersenyum. Tangannya bergerak meneliti buku yang tadi kubaca. Ia menghela kemudian menatapku, "Kenapa kamu pengen banget cepat-cepan selesaiin kuliah sih, kan aku gak punya lagi teman curhat lagi."

Aku menggeleng kepala, "Jadi, maksudmu kamu pengen jadi mahasiswa di sini terus? Jadi mahasiswa abadi gitu? Gak banget deh Layla. Mending kamu suruh aku cari Reza aja." sahutku tanpa beban sambil mengerjakan hasil dari penelitianku.

Tiga hari lalu aku sudah maju proposal dan sekarang aku sedang mengerjakan hasil supaya bisa segera mempresentasikannya. Dan tinggal revisi sedikit, skripsiku bisa selesai. Yah bisa dibilang, ini adalah langkah kedua setelah langkah pertamaku untuk menghindari mereka gagal, dan aku berharap dengan secepatnya menyelesaikan kuliahku ini, aku bisa menghindari mereka lebih leluasa.

Aku perlu menata kembali hatiku yang sudah tercerai berai. Meski dibutuhkan usaha keras, karena sampai detik dimana aku masih bernafas, nama itu tetap bertahta di dalam hati. Maka dari itu, dengan menghindari mereka secara keseluruhan, aku bisa terbebas dari belenggu ini.


"Beneran nih mau cari Reza?" tanya Layla menggodaku.

Aku menggeleng, "Kedua pilihan itu terdengar buruk. Aku tidak mau."

Layla terkekeh, "Padahal gampang loh. Tinggal minta sama teman-temannya aja, kan?"

Aku mendengus mendengarnya berkata seperti itu. "Kalau mudah kenapa gak kamu saja sih yang minta? Kan kamu yang pengen banget ketemu sama Reza."

Layla menunduk muram, "Kamu tahu sendiri, kan bagaimana teman-teman Reza? Mereka pasti akan menghakimi aku kalau berani datang ke mereka untuk minta alamat Reza."

Aku menggeleng dan membenarkan. "Yah sudahlah kalau begitu. Toh kalau Reza sudah lelah sembunyi, dia sendiri yang akan keluar. Kamu tunggu saja."

Layla tersenyum, "Kamu benar." sahutnya.

"Dan untuk sekarang sebaiknya kamu juga cepat-cepat selesaikan kuiahmu. Padahal otak situ encer seperti adonan rotinya Ranti yang gagal, kok kalah sih sama aku yang otaknya pas-pasan?" ucapku terkekeh.

Layla memberenggut, "Iya deh, iya."

Dan aku tersenyum mendengar balasannya.


SEBELUMNYA SELANJUTNYA
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com